Pernahkah
kita membayangkan kalau batik yang suka kita kenakan ternyata memiliki filosofi
tertentu? Setiap motif yang tergores dalam kain batik sarat dengan sejarah dan
filosofi. Batik motif Parang Rusak Barong misalnya, parang menggambarkan
senjata atau kekuasaan. Jadi orang yang mengenakan batik motif ini bisa
berlipat kekuasaannya. Atau saat seseorang ingin diliputi kasih sayang dalam
berumah tangga, biasanya orang tersebut suka mengenakan batik motif Sido Asih.
Dan masih banyak lagi yang lain.
Motif batik
Kawung, seperti halnya Parang Rusak Barong, Sido Asih, Truntum, Parang Kusumo
juga memiliki filosofi yang tidak kalah menarik. Motif Kawung berpola bulatan
mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah
kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga
diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun
bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian.
Motif ini biasanya bergambar nama bunga pohon aren (buah kolang-kaling). Batik
kawung berbentuk geometris segi empat di dalam pengartian kebudayaan Jawa
melambangkan suatu ajaran tentang terjadinya kehidupan manusia. Batik motif
kawung mempunyai makna yang melambangkan harapan agar manusia selalu ingat akan
asal usulnya. (sumber : wikipedia.org).
Salah
satu produk KUB Kuncup Melati, kain batik motif Kawung yang diproduksi dengan
kombinasi cap dan pewarnaan alami menghasilkan batik berkualitas dan dapat
dijangkau masyarakat luas. Tersedia dalam berbagai warna : hijau, merah, biru,
coklat. Ukuran 2 meter/ potong.
Info
Pemesanan :
KUB Kuncup
Melati
Jl. Magelang
KM.21 Jumoyo Salam Magelang
Contact
Person : 081802640857